Apabila anda memiliki artikel yang berkenaan dengan lingkungan hidup untuk diposting di blog ini, silahkan kirim artikel anda (attachment) ke: yusmanmsc@email.com atau yusman61@gmail.com. Terima kasih atas partisipasi anda.
If you have articles related to environment to be posted on this blog, please send your articles (attachment) to: yusmanmsc@email.com or yusman61@gmail.com. Thank you for your participation.

PEMANFAATAN LIMBAH MAJUN TALI

Oleh: Mohamad Yusman
yusmanmsc@email.com, yusman.bppt@gmail.com

1. PENDAHULUAN
Di wilayah Bandung terdapat lebih dari 300 perusahaan tekstil yang tersebar di tiga wilayah, yaitu di Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Kota Cimahi. Di Kabupaten Bandung industri tekstil terkonsentrasi di tiga wilayah, yaitu wilayah timur (sepanjang Jalan Cileunyi-Cicalengka-Majalaya), wilayah tengah (sepanjang Jalan Mohammad Toha–Dayeuhkolot–Majalaya), dan wilayah barat (sekitar Nanjung dan Padalarang). Di Kota Cimahi, lokasi industri tekstil terkonsentrasi di sekitar Leuwigajah. Untuk wilayah Kota Bandung penyebaran industri tekstil berbeda dengan penyebaran dengan Kabupaten Bandung maupun Kota Cimahi. Di Kota Bandung, penyebarannya cenderung tidak terkonsentrasi dalam satu sentra.
Daerah Majalaya selama ini sudah dikenal sebagai sentra penghasil tekstil sejak tahun 1950-an yang mampu menghasilkan aneka ragam produk tekstil seperti sarung, kain untuk bahan pakaian, handuk, benang, kain kasur dan lain-lain. Saat itu betul-betul merupakan masa keemasan bagi Majalaya. Bahkan saking makmur dan terkenalnya tekstil Majalaya, kota ini pun mendapat julukan baru sebagai Kota Dollar. Kemajuan dan ketenaran Majalaya sebagai kota kecil penghasil industri tekstil membuat kepincut Wakil Presiden RI saat itu, Bung Hatta, untuk meninjau secara langsung keberadaan industri tekstil di Majalaya.
Saat ini, peralatan produksi yang digunakan para pengusaha umumnya bervariasi mulai dari aplikasi teknologi alat tenun bukan mesin (ATBM) hingga mesin tenun modern. Dan dari data Persatuan Pengusaha Tekstil Majalaya (PPTM), anggota PPTM yang tercatat adalah 220 perusahaan namun yang aktif hanya 52 perusahaan dengan tingkat utilisasi mesin sekitar 60%..
Kegaiatan proses produksi yang berlangsung didaerah Majalaya dan sekitarnya tersebut menghasilkan sampah yang mayoritas berupa sampah anroganik yakni sampah dari sisa-sisa produksi seperti sisa benang, kain potongan, kones bekas gulungan benang, kardus bekas pengepak benang, dan masih banyak jenisnya lagi. Barang-barang sisa tersebut apabila dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar melalui upaya daur ulang menjadi produk yang memiliki nilai jual maka akan dapat memberi keuntungan dan mengatasi beragai masalah ekonomi setempat.

2. DAUR ULANG LIMBAH INDUSTRI GARMEN
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang dianggap sudah tidak memiliki nilai ekonomis yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai menjadi produk baru. Produk baru tersebut pada umumnya memiliki kualitas yang lebih rendah karena sudah kehilangan sebagian karakteristik bahannya.

Secara garis besar, kegiatan daur ulang digambarkan seperti terlihat pada Gambar 1. Untuk masyarakat Majalaya dan sekitarnya dimana daerah mereka dipenuhi oleh industri garmen, kegiatan pendaur-ulangan dapat berada pada tingkat pengolahan yang menghasilkan produk antara untuk disuply ke industri pengolah atau produk jadi dengan menggunakan proses dan peralatan sederhana. Kegiatan pada tingkat ini diperkirakan dapat menyerap 40 hingga 50 orang per lokasi kegiatan, tergantung ketersediaan modal yang ada dan jenis limbah garmen yang diprosesnya.



2.1. Produk Daur Ulang: Keset
Keset berbahan baku limbah garmen memiliki kekuatan dan penampilan yang tidak kalah bersaing dengan yang berbahan baku non-limbah. Bahan bakunya berupa pinggiran kain yang sudah dibauang oleh industri garmen dan disebut tali. Tali yang sudah terkumpul dan dipisah menurut jenis warna dan jenis kainnya kemudian diproses/tenun dengan menggunakan alat tenun yang disebut Tustel. Untuk memberi ikatannya digunakan bahan yang disebut Lusi. Untuk pekerja yang sudah mahir dapat menghasilkan produk keset sebanyak 1,5 kodi atau sejumlah 30 keset per hari atau sekitar 40 kodi per bulan. Pemasaran produk keset tidaklah sulit karena disamping harganya murah juga sudah banyak Bandar/pengepul yang siap menampung hasil keset terseut untuk selanjutnya didistribusikan.dipasarkan ke seluruh pelosok Indonesia. Diagram proses pembuatannya dapat digambarkan sebagai berikut:



2.2. Produk Daur Ulang: Celana Pendek/ Kolor
Celana pendek/kolor menggunakan bahan baku kain sisa produksi pabrik dengan berbagai ukuran antara lain: 0.5 meter atau kurang, 1.0 m, dan 2 meter keatas, Bahan-bahan tersebut dapat dijadikan produk dengan berbagai ukuran, mulai dari kecil, sedang, besar, dan jumbo. Proses pembuatannya adalah sebagai berikut:



2.3. Produk Daur Ulang: Lap dari Benang Sisa
Terdapat berbagai jenis dan warna benang dari sisa produksi yang masih menempel pada kones. Benang-benang tersebut dikelompokkan menurut jenis dan warnanya kemudian disambung dan digulung ulang melalui mesin Reel hingga didapat gulungan besar hasil gabungan dari sisa-sisa benang. Gulungan besar benang sisa ini selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pada alat tustel. Produk setengah jadi yang keluar dari alat ini kemudian diberi perlakuan akhir dengan cara merapikan bagian pinggirnya dengan mesin obras dan mesin jahit. Dan setelah diberi label serta kemasan maka produk ini sudah dapat dilempar ke pasar. Rangkaian prosesnya adalah sebagai berikut:



Untuk informasi lebih lanjut silahkan tulis komentar dengan menyertakan alamat email anda.


Gambar-5: Limbah majun tali seagai bahan baku pembuatan keset



Gambar-6: Pembuatan keset dari limbah majun tali



Gambar-7: Produk keset hasil daur ulang limbah majun tali

ARTIKEL BERIKUTNYA:
B. Daur ulang limbah kones bekas penggulung benang menjadi longsong penggulung kain
C. Pembuatan lap dapur dari limbah benang
D. Daur ulang kertas bekas (bahan pengemas, topeng, kertas seni, papan kertas, dll.)
E. Daur ulang kardus bekas
F. Daur ulang plastik dengan sistim injeksi manual dan semi otomatis
G. Daur ulang plastik dengan proses fluida superkritis
H. Dst.

8 komentar:

  1. untuk limbah resleting bekas warna yang sudah di crusher mohon info cara pemanfaatannya dan pengrajin atau industri yang memanfatkannya ? terimakasih

    BalasHapus
  2. PRIMA GEM : Membutuhkan Limbah majun tali, yg lebarnya 1 jari, 1 ton/ minggu, kalo ada informasikan melaui email : popo.mustofa321@gmail.com

    BalasHapus
  3. butuh limbah kain katun warna cerah siap nampung brp ton juga

    BalasHapus
  4. Sy ada benang bol puluhan ton klo ada yg mau beli

    BalasHapus
  5. Sya ada limbah majun tali 6 ton ada yg minat

    BalasHapus
  6. sy punya limbah majun tali ada nempel oscar sebelahnya ada 20 ton.minat WA 087722784765.lok nanjung

    BalasHapus
  7. DCA - Decoloring Agent Chemical Tretament yang sangat efektif mereduce warna air limbah dengan warna yang pekat sekaligus sehingga air limbah menjadi jernih seperti air putih. Penghilang warna untuk air limbah industri/ pabrik Tekstil, Kain, Pencelupan, cat, Pigmen, Indigo, Dyeing, Tinta dll pada sistem IPAL Kinerja : DCA dapat menghilangkan warna air limbah yang pekat , mengikat senyawa organik, anorganik ,logam terdisolved pada air limbah dan terendapkan menjadi residu sehingga menghasilkan warna air yang jernih Cocok digunakan di WWTP / IPAL industri Tekstil, Kain, Pencelupan, cat, Pigmen, Indigo, Dyeing, Tinta, pasta dll
    Untuk informasi lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
    WA:081310849918
    Terima kasih

    BalasHapus